Paracetamol
merupakan salah satu obat yang paling sering dikonsumsi, tapi apakah anda tahu
apa khasiat dan bagaimana cara paracetamol bekerja, kali ini saya akan membahas
hal tersebut. Parasetamol sebenarnya sudah ditemukan sekitar 1880
saat ilmuwan bekerja mencari penanggulangan malaria, namun penemuan tersebut
masih diabaikan. Pada tahun 1956 perusahaan Inggris Frederick Stearns & Co
memproduksi Parasetamol dalam bentuk merek dagang Panadol (ternyata
panadol berasal dari inggris), dan dua tahun kemudian Panadol Elixir diproduksi
sebagai obat untuk anak-anak. Di tahun 1963 paten Parasetamol berakhir dan
menjadi nama generik hingga sekarang.
Hingga kini, paracetamol
telah berkembang pesat dalam berbagai bentuk sediaan, teblet chewable, eliksir,
drops dan suspensi drops yang dikemas khusus untuk bayi dan anak-anak. Umumnya jenis
obat ini diberikan untuk meringankan gejala demam, nyeri, dan rasa tak nyaman
karena masuk angin, flu, atau karena imunisasi dan pertumbuhan gigi pada anak
maupun orang dewasa.
Dalam golongan
obat analgetik, parasetamol atau nama lainnya asetaminofen memiliki
khasiat sama seperti aspirin atau obat-obat non steroid antiinflamatory drug
(NSAID) lainnya. Seperti aspirin, parasetamol berefek menghambat prostaglandin
(mediator nyeri) di otak tetapi sedikit aktivitasnya sebagai penghambat
postaglandin perifer.
Selama
bertahun-tahun digunakan, informasi tentang cara kerja parasetamol dalam
tubuh belum sepenuhnya diketahui dengan jelas hingga pada tahun 2006
dipublikasikan dalam salah satu jurnal Bertolini A, et. al dengan topik “Parasetamaol : New Vistas of An Old Drug”,
mengenai aksi pereda nyeri dari parasetamol ini. Ternyata di dalam tubuh efek
analgetik dari parasetamol diperantarai oleh aktivitas tak langsung reseptor
canabinoid CB1. Di dalam otak dan sumsum tulang belakang, parasetamol mengalami
reaksi deasetilasi dengan asam arachidonat membentuk N-arachidonoylfenolamin,
komponen yang dikenal sebagai zat endogenous cababinoid. Adanya
N-arachidonoylfenolamin ini meningkatkan kadar canabinoid endogen dalam tubuh,
disamping juga menghambat enzim siklooksigenase yang memproduksi prostaglandin
dalam otak. Karena efek canabino-mimetik inilah terkadang parasetamol digunakan
secara berlebihan.
Paracetamol
sebernarnya jarang memberi efek samping yang serius apabila digunakan sesuai
dengan petunjuk. Hanya kadang obat ini bisa menimbulkan ruam atau gatal-gatal
pada beberapa orang tertentu. Penggunaan yang berlebihan dan dalam jangka
panjang perlu diwaspadai karena bisa memicu kerusakan hati. Paracetamol termasuk aman dikonsumsi
tanpa efek candu seperti obat narkotika. Untuk orang dewasa umumnya dosis
dikonsumsi sebesar 500mg, bisa dilihat pada komposisi berbagai merek obat pilek
kandungan Asetaminofen ini antara 400-600mg selain kandungan lain dalam kadar
rendah, tergantung merek obatnya. Meskipun aman jangan mengkonsumsi Parasetamol
lebih dari 5 gram (weh, siapa yang minum 10 tablet lebih?) dalam sehari,
apalagi untuk seorang pecandu alkohol, malah bisa menyebabkan kerusakan liver.
Khasiat
Paracetamol
Analgesik.
Paracetamol bekerja sebagai
inhibitor prostaglandin lemah dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang
merupakan zat kimia yang terlibat dalam proses pengiriman pesan rasa sakit ke
otak. Dengan mengurangi jumlah prostaglandin, paracetamol membantu mengurangi
rasa sakit. Namun, berbeda dengan aspirin, paracetamol memblokir pesan rasa
sakit di sistem saraf pusat, bukan pada sumber rasa sakit. Paracetamol
digunakan untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang, termasuk sakit kepala,
migrain, nyeri otot, neuralgia, sakit punggung, nyeri sendi, nyeri rematik, sakit
gigi, nyeri tumbuh gigi, artritis, dan nyeri menstruasi.
Antipiretik.
Paracetamol adalah antipiretik yang
dapat mengurangi demam dengan memengaruhi bagian otak yang disebut hipotalamus
yang mengatur suhu tubuh. Efek ini membuat paracetamol banyak digunakan dalam
obat-obatan untuk batuk, pilek dan flu. Secara khusus, paracetamol diberikan
kepada anak-anak setelah pemberian vaksinasi untuk mencegah demam
pasca-imunisasi.
Khasiat
lain. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa paracetamol mungkin bermanfaat melindungi arteri dari perubahan yang
mengarah pada pengerasan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan
stroke, serangan jantung atau penyakit kardiovaskuler. Hal ini karena paracetamol
dapat mencegah proses pembentukan plak arteri dengan menghambat oksidasi LDL
(kolesterol buruk). Beberapa bukti lain menunjukkan paracetamol mungkin juga
bermanfaat melindungi terhadap kanker ovarium.
Jadi,
jika anda merasa tidak nyaman, flu, nyeri anda bias mengkonsumsi paracetamol
tanpa harus khawatir tengtang kecanduan dengan obat ini, semoga bermanfaat dan
semoga lekas sembuh.
Mengenal lebih jauh tentang Paracetamol