Sabtu, 26 Juli 2014

GUNUNG TAMBORA

Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau sumbawa, indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu kabupaten dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan kabupaten bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi nusa tenggara barat, tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik. Tambora terbentuk oleh zona subdiksi di bawahnya. Hal ini meningkatkan ketinggian Tambora sampai 4.300 m yang membuat gunung ini pernah menjadi salah satu puncak tertinggi di nusantara dan mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. Perlu waktu seabad untuk mengisi kembali dapur magma tersebut.

10 April pada tahun 1815.
Gunung Tambora meletus dengan begitu dahsyat, bahkan jauh lebih dahsyat dari Gunung Krakatau. Suara guruh ini terdengar sampai ke pulau Sumatera pada tanggal 10-11 April 1815 (lebih dari 2.600 km dari gunung Tambora) yang awalnya dianggap sebagai suara tembakan senapan. Pada pukul 7:00 malam tanggal 10 April, letusan gunung ini semakin kuat.

Tiga lajur api terpancar dan bergabung. Seluruh pegunungan berubah menjadi aliran besar api. Batuan apung dengan diameter 20 cm mulai menghujani pada pukul 8:00 malam, diikuti dengan abu pada pukul 9:00-10:00 malam.


Aliran piroklastik panas mengalir turun menuju laut di seluruh sisi semenanjung, memusnahkan desa Tambora. Ledakan besar terdengar sampai sore tanggal 11 April. Abu menyebar sampai Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Bau “nitrat” tercium di Batavia dan hujan besar yang disertai dengan abu tefrit jatuh, akhirnya letusan Tambora kembali mulai mereda antara tangal 11 dan 17 April 1815 dan sekaligus melenyapkan tiga kerajaan pada masa itu.
Puluhan ribu orang tewas akibat dampak letusan, tsunami, menyusul kemudian, kelaparan dan penyakit.
Kekuatan letusan Tambora adalah yang terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Panas yang menyembur melubangi atmosfer dan mengubah iklim dunia. Tak ada musim panas pada 1816 di Eropa dan Amerika Utara — ‘the year without summer’. Tambora turun ke dalam tanah beberapa ribu kaki, meninggalkan kawah besar di puncaknya.

 

Bacaan Yang Laen Pengetahuan Alam

0 komentar :

Posting Komentar