Uqbah bin Amr adalah seorang sahabat Anshar yang cukup banyak
meriwayatkan hadits Nabi SAW. Ia juga sangat dikenal dengan nama kunyahnya Abu
Mas’ud al Badri, karena memang termasuk salah seorang sahabat ahli Badar, yang
di dalam Al Qur’an dijamin keselamatannya di alam akhirat kelak. Namun demikian Abu Mas’ud pernah mengalami
suatu peristiwa yang hampir mencelakakannya di akhirat, bahkan mungkin bisa
membatalkan jaminan keselamatannya sebagai ahli Badar, hanya karena ia tidak
mampu menahan amarahnya.
Suatu
ketika salah seorang budaknya berbuat suatu kesalahan yang memancing kemarahan
dirinya. Begitu marahnya sehingga ia mencambuk sang budak tersebut. Saat ia sedang melakukan “hukuman” itu, terdengar
suara di arah belakangnya, “Ketahuilah wahai Abu Mas’ud…”
Suara
itu tidak terlalu jelas karena memang dari kejauhan, dan ia belum bisa
mengenali siapa yang berbicara tersebut. Ia masih saja mencambuk budaknya
akibat hawa kemarahan yang meliputi dirinya. Tetapi ketika seruan yang sama
makin jelas di belakangnya karena memang telah dekat, ia mengenalinya sebagai suara
Rasulullah SAW. Ia berbalik menghadap beliau, dan Nabi SAW bersabda lagi,
“Ketahuilah wahai Abu Mas’ud, sesungguhnya Allah lebih kuasa untuk menyiksa
kamu, daripada siksaanmu kepada budakmu itu…!!”
Abu
Mas’ud gemetar ketakutan mendengar sabda Nabi SAW tersebut, begitu takutnya
sampai cambuknya terjatuh tanpa disadarinya, dan ia berkata, “Saya tidak akan
pernah memukul seorang budak setelah ini selama-lamanya!!”.Tampak ucapannya
tersebut belum meredakan ekspresi ketidak-sukaan Rasulullah SAW atas apa yang
dilakukannya. Karena itu ia berkata lagi, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya budak
ini merdeka karena Allah..!!”Mendengar ucapannya itu, tampak ekpresi kelegaan
di wajah Nabi SAW, kemudian beliau bersabda, “Seandainya engkau tidak segera
memerdekakannya (budak tersebut), niscaya kamu akan disiksa atau dibakar oleh
api neraka!!”
Inilah
salah satu bentuk kasih sayang Nabi SAW terhadap umatnya, khususnya kepada Abu
Mas’ud. Beliau tidak ingin seorang sahabat ahli Badar seperti dirinya harus
“mencicipi” panasnya api neraka untuk sekedar menebus kedzaliman yang
dilakukannya, walaupun akhirnya tetap saja ia akan masuk surga.
Suatu
ketika ia datang kepada Nabi SAW meminta untuk ditunjukkan jalan keselamatan,
maka beliau bersabda, "Jagalah lidahmu, dan tinggallah di rumah sambil
menangis menyesali dosa-dosamu."
Sumber ceritanya dari sini
Sumber ceritanya dari sini
Uqbah bin Amr’al Badri RA (Abu Mas’ud al badri)