Senin, 13 Oktober 2014



Uqbah bin Amr adalah seorang sahabat Anshar yang cukup banyak meriwayatkan hadits Nabi SAW. Ia juga sangat dikenal dengan nama kunyahnya Abu Mas’ud al Badri, karena memang termasuk salah seorang sahabat ahli Badar, yang di dalam Al Qur’an dijamin keselamatannya di alam akhirat kelak.  Namun demikian Abu Mas’ud pernah mengalami suatu peristiwa yang hampir mencelakakannya di akhirat, bahkan mungkin bisa membatalkan jaminan keselamatannya sebagai ahli Badar, hanya karena ia tidak mampu menahan amarahnya.
Suatu ketika salah seorang budaknya berbuat suatu kesalahan yang memancing kemarahan dirinya. Begitu marahnya sehingga ia mencambuk sang budak tersebut. Saat  ia sedang melakukan “hukuman” itu, terdengar suara di arah belakangnya, “Ketahuilah wahai Abu Mas’ud…”


Suara itu tidak terlalu jelas karena memang dari kejauhan, dan ia belum bisa mengenali siapa yang berbicara tersebut. Ia masih saja mencambuk budaknya akibat hawa kemarahan yang meliputi dirinya. Tetapi ketika seruan yang sama makin jelas di belakangnya karena memang telah dekat, ia mengenalinya sebagai suara Rasulullah SAW. Ia berbalik menghadap beliau, dan Nabi SAW bersabda lagi, “Ketahuilah wahai Abu Mas’ud, sesungguhnya Allah lebih kuasa untuk menyiksa kamu, daripada siksaanmu kepada budakmu itu…!!”
           
Abu Mas’ud gemetar ketakutan mendengar sabda Nabi SAW tersebut, begitu takutnya sampai cambuknya terjatuh tanpa disadarinya, dan ia berkata, “Saya tidak akan pernah memukul seorang budak setelah ini selama-lamanya!!”.Tampak ucapannya tersebut belum meredakan ekspresi ketidak-sukaan Rasulullah SAW atas apa yang dilakukannya. Karena itu ia berkata lagi, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya budak ini merdeka karena Allah..!!”Mendengar ucapannya itu, tampak ekpresi kelegaan di wajah Nabi SAW, kemudian beliau bersabda, “Seandainya engkau tidak segera memerdekakannya (budak tersebut), niscaya kamu akan disiksa atau dibakar oleh api neraka!!”
           
Inilah salah satu bentuk kasih sayang Nabi SAW terhadap umatnya, khususnya kepada Abu Mas’ud. Beliau tidak ingin seorang sahabat ahli Badar seperti dirinya harus “mencicipi” panasnya api neraka untuk sekedar menebus kedzaliman yang dilakukannya, walaupun akhirnya tetap saja ia akan masuk surga.

Suatu ketika ia datang kepada Nabi SAW meminta untuk ditunjukkan jalan keselamatan, maka beliau bersabda, "Jagalah lidahmu, dan tinggallah di rumah sambil menangis menyesali dosa-dosamu."

 Sumber ceritanya dari sini

Bacaan Yang Laen Kisah Sahabat Nabi

0 komentar :

Posting Komentar